Startup – Entrepreneurship http://entrepreneurship.id Inspirasi untuk Entrepreneur Tue, 01 May 2018 12:19:26 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=4.9.3 Menyerah Kalah, Uber Resmi Jual Semua Asetnya di Asia Tenggara ke Grab http://entrepreneurship.id/2018/03/25/menyerah-kalah-uber-resmi-jual-semua-asetnya-di-asia-tenggara-ke-grab/ http://entrepreneurship.id/2018/03/25/menyerah-kalah-uber-resmi-jual-semua-asetnya-di-asia-tenggara-ke-grab/#respond Sun, 25 Mar 2018 14:19:50 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=366 Raksasa ojek online, Uber, akhirnya secara resmi menyerah di Asia Tenggara. Setelah berkali-kali menjadi pembicaraan akhirnya perusahaan asal amerika tersebut menjual semua asetnya kepada Grab dan menghentikan semua operasi mereka…

The post Menyerah Kalah, Uber Resmi Jual Semua Asetnya di Asia Tenggara ke Grab appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Raksasa ojek online, Uber, akhirnya secara resmi menyerah di Asia Tenggara. Setelah berkali-kali menjadi pembicaraan akhirnya perusahaan asal amerika tersebut menjual semua asetnya kepada Grab dan menghentikan semua operasi mereka di Asia Tenggara.

Dilansir Bloomberg, kesepakatan tersebut akan memberikan Uber 25 hingga 30 persen saham dalam entitas bisnis baru yang akan dibentuk akibat pejualan seluruh aset mereka ke Grab. Kesepakatan ini mirip dengan struktur jual beli yang terjadi antara Uber dan Didi Chuxing di China pada tahun 2016 silam.

Belum ada pengumuman dan rilis yang disampaikan ke media oleh Grab maupun Uber, namun laporan Bloomberg menyatakan bahawa pengumuman resmi akan disampaikan pada hari senin pagi di Singapura.

Bagi Grab, kesepakatan ini adalah kemenangan besar. Akuisisi Uber ini akan meniadakan sebagian besar kompetitor mereka di Asia Tenggara, dan hanya menyisakan Go-Jek sebagai pesaing besar. Go-Jek sendiri merupakan pesaing yang tangguh di Indonesia, yang merupakan negara terbesar di Asia Tenggara. Namun Go-Jek belum pernah bertarung di kawasan internasional. Jika jadi Go-Jek diperkirakan baru akan memasuki Filipina tahun ini.

Gejala akuisisi ini sebenarnya sudah mulai tampak ketika pada awal bulan Grab melakukan penggalangan dana, enam bulan setelah mendapat investasi sebesar $2 miliar dari Didi Chuxing dan Softbank.

Penjualan Uber kepada Grab ini juga sekaligus penjualan semua aset dan failitas Uber, termasuk didalamnya layanan pengiriman makanan milik Uber. Penjualan ini juga memberikan indikasi kuat bahwa Uber hendak melakukan IPO dalam waktu dekat, sehingga mereka harus memangkas berbagai defisit dan membuat neraca keuangannya menjadi lebih baik.

Grab, yang memiliki lebih dari 86 juta unduhan aplikasi seluler, saat ini memberikan layanan di lebih dari 190 kota di Singapura, Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Kamboja.

The post Menyerah Kalah, Uber Resmi Jual Semua Asetnya di Asia Tenggara ke Grab appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/03/25/menyerah-kalah-uber-resmi-jual-semua-asetnya-di-asia-tenggara-ke-grab/feed/ 0
Ubah Grab Pay Jadi Grab Financial, Perusahaan Ojek Tantang Industri Keuangan http://entrepreneurship.id/2018/03/14/ubah-grab-pay-jadi-grab-financial-perusahaan-ojek-tantang-industri-keuangan/ http://entrepreneurship.id/2018/03/14/ubah-grab-pay-jadi-grab-financial-perusahaan-ojek-tantang-industri-keuangan/#respond Wed, 14 Mar 2018 07:49:13 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=335 Perusahaan ojek online terkemuka, Grab, mendeklarasikan diri sebagai penantang serius dalam perebutan kue simpan pinjam yang selama ini dikuasasi oleh perbankan konvensional. Kue besar ini terus diperebutkan oleh berbagai kalangan,…

The post Ubah Grab Pay Jadi Grab Financial, Perusahaan Ojek Tantang Industri Keuangan appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Perusahaan ojek online terkemuka, Grab, mendeklarasikan diri sebagai penantang serius dalam perebutan kue simpan pinjam yang selama ini dikuasasi oleh perbankan konvensional. Kue besar ini terus diperebutkan oleh berbagai kalangan, setelah sebelumnya sebagian pasar diambil alih startup fintech (financial technology), kini perusahaan ojek ikut masuk dalam perebutan kue tersebut.

Grab, platform transportasi berbasis teknologi terkemuka di Asia Tenggara, dan Credit Saison Co. Ltd., salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbesar di Jepang, pada 13/03 mengumumkan usaha patungan untuk memberikan layanan simpan pinjam kepada jutaan konsumen, pengusaha mikro dan usaha kecil yang melimpah di Asia Tenggara.

Grab Pay pun kemudian diubah menjadi Grab Financial Services Asia. Perusahaan patungan ini akan memanfaatkan jangkauan Grab terhadap jutaan konsumen Asia Tenggara, pengusaha mikro dan usaha kecil, dan kumpulan data yang luas mengenai perilaku konsumen, serta keahlian Credit Saison dalam analisis kredit dan pinjaman konsumen, hingga menawarkan produk dan layanan pembiayaan mikro yang dirancang secara khusus dengan target pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Usaha simpan pinjam konsumen tersebut diumumkan sebagai bagian dari peluncuran Grab Financial, platform fintech dalam ekosistem Grab.

Membangun Alternatif yang Handal untuk Penilaian Kredit Tradisional Melalui Analisis Data

Yang menarik dari platform baru ini adalah kemampuan unik Grab untuk mengumpulkan dan menganalisis titik data alternatif mengenai perilaku konsumen, yang dapat digunakan untuk mengembangkan penilaian dan risiko kredit yang canggih.

Saat ini menurut perkiraan Bank Dunia hanya 27% orang dewasa di Asia Tenggara memiliki rekening bank, sehinggaa sangat sulit bagi bank untuk menilai peringkat dan risiko kredit dengan menganalisis data tradisional seperti rincian rekening bank, pendapatan dan pengeluaran, atau hutang yang dimiliki. Hal ini pada gilirannya membatasi akses konsumen terhadap kredit.

Grab Financial mendapatkan data cache yang sangat besar dari data pelanggan yang dikumpulkan dari aplikasi Grab, yang memproses lebih dari satu miliar transaksi setiap tahunnya, untuk menyediakan sumber alternatif yang canggih untuk mengukur peringkat kredit.

Dengan menganalisis data perilaku dan transaksi dari aplikasi, seperti data transaksi pergerakan, geo-lokasi, dan data transaksi Grab Pay, perusahaan dapat menawarkan data alternatif untuk menilai kelayakan kredit, mengisi celah yang dimiliki oleh metode penilaian kredit tradisional. Pada tahap awal, Grab Financial akan fokus pada penyediaan produk untuk memenuhi kebutuhan Grab driver, agen dan pedagang, seperti pinjaman modal kerja, pembiayaan untuk smartphone dan barang tahan lama, serta pembiayaan barang konsumsi.

Selain menyediakan produk finansialnya sendiri, dalam waktu dekat Grab Financial juga akan menawarkan layanan penilaian kredit ke Institusi Finansial yang dapat menggunakan informasi tersebut untuk memberikan layanan lain seperti kartu kredit virtual.

Grab Financial juga akan mengeksplorasi kemitraan dengan bank dan lembaga keuangan di Asia Tenggara dan secara global untuk menyediakan produk keuangan lainnya, yang memungkinkan lembaga keuaangan tradisional membuka peluang baru di segmen yang tidak dapat mereka hadapi karena tidak adanya informasi kredit yang andal.

“Grab Financial Services Asia (GFSA), menyediakan infrastruktur yang sangat dibutuhkan yang akan mempercepat inklusi keuangan di Asia Tenggara. Banyak (pihak) di wilayah kita yang tidak memiliki akses terhadap pinjaman,  yang (seharusnya) bisa mereka gunakan untuk membeli rumah baru atau mengembangkan usaha kecil mereka. GFSA sedang membangun alternatif yang dapat diandalkan untuk metode penilaian kredit tradisional yang disesuaikan untuk mayoritas konsumen dan usaha kecil yang kurang beruntung di Asia Tenggara, yang akan menciptakan peluang ekonomi bagi jutaan orang”, jelas Jason Thompson, Managing Director Grab Financial.

Dalam rilisnya, Hiroshi Rinno, CEO Credit Saison, mengatakan, “Grab adalah salah satu platform yang paling terpercaya dan banyak digunakan di Asia Tenggara, dengan jutaan orang yang mengandalkan aplikasi tersebut setiap hari, yang memberikan wawasan yang sangat berharga tentang perilaku konsumen secara real time. Kemitraan ini akan membuka begitu banyak kemungkinan bagi Credit Saison dan bagi Grab” tegas Rinno.

Grab Financial Servises sendiri diluncurkan di Singapura, dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang pertama kali akan dijadikan tempat penerapan sistem pembayaran tersebut.

The post Ubah Grab Pay Jadi Grab Financial, Perusahaan Ojek Tantang Industri Keuangan appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/03/14/ubah-grab-pay-jadi-grab-financial-perusahaan-ojek-tantang-industri-keuangan/feed/ 0
Lampaui Kuota, Kemenhub Larang Go-Jek, Grab, dan Uber Rekrut Sopir Taksi Online http://entrepreneurship.id/2018/03/13/lampaui-kuota-kemenhub-larang-go-jek-grab-dan-uber-rekrut-sopir-taksi-online/ http://entrepreneurship.id/2018/03/13/lampaui-kuota-kemenhub-larang-go-jek-grab-dan-uber-rekrut-sopir-taksi-online/#respond Mon, 12 Mar 2018 23:43:49 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=332 Pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan penghentian sementara rekrutmen pengemudi berbasis aplikasi online. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, saat ini pertumbuhan jumlah pengemudi transportasi online tersebut sangat cepat,…

The post Lampaui Kuota, Kemenhub Larang Go-Jek, Grab, dan Uber Rekrut Sopir Taksi Online appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan penghentian sementara rekrutmen pengemudi berbasis aplikasi online. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, saat ini pertumbuhan jumlah pengemudi transportasi online tersebut sangat cepat, bahkan jumlah kuota yang diberikan sudah terlampaui.

Data yang dimiliki Kemenhub menunjukkan, jumlah pengemudi yang dimiliki satu perusahaan penyedia aplikasi mencapai 175.000 orang, atau meningkat 9.000 orang dalam 3 minggu,

Angka ini juga jauh melampaui kuota 36.510 pengemudi yang ditetapkan Kemenhub beberapa waktu lalu. “Karena cepatnya pertumbuhan itu, tadi rapat memutuskan menghentikan sementara waktu penerimaan pengemudi baru,” katanya, Senin (12/3).

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, keputusan penghentian akan dilakukan di seluruh daerah. Langkah itu diambil demi menyelamatkan pengemudi taksi online yang sudah ada.

“Mereka diminta melakukan moratorium, tidak lagi membuka pendaftaran taksi online, karena kasihan driver berkompetisi semakin ketat bahkan ada kecenderungan tidak mendapatkan order,” kata Menhub usai rapat.

Jumlah pengemudi taksi online yang tidak dibatasi memang bisa memicu persaingan ketat antar pengemudi. Bahkan, dengan kondisi tersebut, sopir bisa saja tidak kekurangan order. “Jadi kasihan, karena jumlah pengemudi terlalu banyak, kompetisi menjadi ketat, mendapatkan order juga akan semakin sulit, kalau itu terjadi, mereka mau dapat apa,” lanjutnya.

Budi berharap, keputusan penghentian untuk sementara waktu perekrutan sopir taksi online tersebut bisa dipatuhi oleh para penyedia layanan taksi online. “Soal sampai kapan pemberlakuannya, tunggu ketetapan selanjutnya,” katanya.

Selain moratorium rekrutmen, menteri Perhubungan juga mengatakan, pemerintah menyepakati agar upaya penyelesaian dashboard untuk memantau para sopir taksi online di berbagai daerah dipercepat. Lewat dashboard tersebut, Kemenhub bisa memantau data secara real time yang mencakup nama driver, SIM, dan KIR mobil.

“Dua itu yang menjadi intinya. Jadi melakukan moratorium dan mengonsolidasikan data-data dalam dashbord dan itu selesai minggu ini,” tegasnya.

The post Lampaui Kuota, Kemenhub Larang Go-Jek, Grab, dan Uber Rekrut Sopir Taksi Online appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/03/13/lampaui-kuota-kemenhub-larang-go-jek-grab-dan-uber-rekrut-sopir-taksi-online/feed/ 0
Serial Manajemen: Mana yang lebih Bagus, Mengangkat CEO Profesional dari Luar atau Founder Startup Merangkap CEO? http://entrepreneurship.id/2018/03/10/serial-manajemen-mana-yang-lebih-bagus-mengangkat-ceo-profesional-dari-luar-atau-founder-startup-merangkap-ceo/ http://entrepreneurship.id/2018/03/10/serial-manajemen-mana-yang-lebih-bagus-mengangkat-ceo-profesional-dari-luar-atau-founder-startup-merangkap-ceo/#respond Sat, 10 Mar 2018 09:04:36 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=328 Sebagian besar entrepreneur memulai bisnisnya dengan optimisme. Sekecil apapun bisnisnya dimulai maka memulainya akan dengan optimisme yang besar. Kemudian daftar pekerjaan yang sempurna pun dibuat: launcing bisnis, merekrut karyawan, merekrut…

The post Serial Manajemen: Mana yang lebih Bagus, Mengangkat CEO Profesional dari Luar atau Founder Startup Merangkap CEO? appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Sebagian besar entrepreneur memulai bisnisnya dengan optimisme. Sekecil apapun bisnisnya dimulai maka memulainya akan dengan optimisme yang besar. Kemudian daftar pekerjaan yang sempurna pun dibuat: launcing bisnis, merekrut karyawan, merekrut CEO, panen keuntungan, ekspansi usaha dan kemudian memiliki keleluasaan waktu.

Menurut Jayson DeMers, antusiasme dan optimisme ini yang kemudian membuat entrepreneur akhirnya melupakan beberapa fungsi penting dan kemudian mengambil alih semua fungsi tersebut. Tapi manajemen perusahaan sehari-hari adalah fungsi CEO, bukan entrepreneur, bukan? Jadi, apakah seorang pengusaha secara otomatis akan menjadi CEO yang baik?

Perbedaan CEO, Entrepreneur dan Manajer

Entrepreneur, CEO dan manajer adalah tiga istilah yang sering digunakan secara bergantian, karena banyak peran dan tanggung jawab di antara ketiga  istilah ini yang saling tumpang tindih. Seorang entrepreneur, bagaimanapun, bertanggung jawab untuk membangun bisnis, seringkali dari ketiadaan alias dari nol, sementara seorang CEO bertanggung jawab menjalankan dan menumbuhkan bisnis begitu perusahaan itu sudah dibangun. Sementara itu istilah “Manajer” dapat menggambarkan siapa saja yang mengawasi orang lain.

Entrepreneur cenderung memiliki keterampilan yang terfokus untuk menghasilkan ide baru, mengajukan penawaran kepada investor dan membangun infrastruktur bisnis dengan sumber daya yang terbatas. Sementara keterampilan CEO berfokus pada pemeliharaan dan pertumbuhan dan pengembangan bisnis begitu usaha sudah terbentuk.

Keduanya sebenarnya memiliki beberapa persamaan, yaitu mengelola orang lain, mengelola pertumbuhan dan bertanggungjawab pada kehidupan sebuah bisnis. Tapi, di luar itu, Kamu mungkin sudah bisa melihat beberapa perbedaan penting dalamhal skill dan keterampilan yang dibutuhkan kedua istilah diatas.

Lalu bagaimana perbedaan tersebut dapat mempengaruhi dampak seorang Entrepreneur atau seorang CEO ketika dia memimpin sebuah bisnis?

Mari kita simak beberapa contoh kasus entrepreneur yang kemudian juga menjadi CEO berikut:

Ada banyak contoh sukses Entrepreneur-CEO. Di dunia saat ini, ada banyak contoh perusahaan yang pendiri aslinya menjadi CEO dan membawa kesuksesan besar bagi perusahaan mereka.

Ambil contoh Amazon misalnya, yang didirikan oleh Jeff Bezos di garasi rumahnya saat berusia 30 tahun. Hari ini, Bezos telah menghasilkan pendapatan tahunan sebesar $ 61,09 miliar. Bezos juga sekarang memiliki  97.000 karyawan dan dalam proses menjadi orang terkaya dunia mengalahkan Bill Gates.

Contoh lainnya? Pertimbangkan Larry Ellison – Seorang lulusan perguruan tinggi yang kemudian mendirikan Oracle tanpa banyak pengalaman – dan seseorang yang baru saja mengundurkan diri dari menjadi CEO pada tahun 2014. Jadi, memang ada beberapa contoh para pengusaha dapat menjadi CEO yang baik.

Entrepreneur tahu bisnis mereka secara mendalam. Will Schroter, pendiri dan CEO Startups.co, memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu setidaknya empat tahun bagi sebuah startup untuk menghasilkan momentum yang cukup untuk menjadi bisnis “nyata”, dan antara tujuh dan 10 tahun menjadi sebuah kesuksesan nyata.

Entrepreneur akan  berada di dalam bisnis yang didirikannya untuk jangka waktu yang panjang. Ben Horowitz, dari Andreessen Horowitz, telah menjelaskan filosofinya bahwa Founder yang menjadi CEO lebih baik daripada CEO profesional yang direkrut karena mereka benar-benar berkomitmen terhadap kesuksesan jangka panjang perusahaan yang mereka dirikan tersebut.

CEO profesional, di sisi lain, ingin memimpin perusahaan yang sukses, dan jika mereka menemukan tawaran yang lebih baik, mereka mungkin cenderung untuk pergi. Founder yang menjadi CEO tidak ingin memimpin perusahaan manapun – mereka ingin memimpin perusahaan mereka sendiri, dan fakta itu membuat mereka lebih berkomitmen.

Tidak Semua Sependapat

Selanjutnya, bagaimana dengan argumen yang tidak setuju dengan pendapat bahwa Entrepreneur lebih cocok menjadi CEO dari pada mengangkan CEO dari luar?

Menurut pendapat ini Entrepreneur sering tidak memiliki pelatihan dan skill khusus terkait pengelolaan perusahaan modern. Sedangkan CEO biasanya perlu memiliki gelar bisnis, dan pengalaman bertahun-tahun dalam hal kepemimpinan dan manajemen. Seorang pengusaha dapat dengan mudah meluncurkan sebuah startup dan mendapatkan investor, namun seringkali tidak memiliki skill yang dibutuhkan untuk menumbuh kembangkannya.

Walaupun ada pengecualian, pengusaha seringkali tidak terampil, kurang fokus atau berpengalaman sebagai seorang CEO, yang tentu saja membuat mereka menjadi pemimpin yang kurang efektif.

Entrepreneur berjuang dengan perubahan dan pilihan sulit. Kelebihannya adalah pengusaha sangat bergairah dan antusias dengan gagasan mereka sendiri, tapi juga bisa menimbulkan konsekuensi negatif. Yakni, jika pengusaha terpaku pada visi asli dan tim orisinal mereka, mereka akan sering tidak peka terhadap perubahan yang dibutuhkan.

Menurut Noam Wasserman, penulis The Founder’s Dilemma, pada tahun ketiga startup, 50 persen founder tidak lagi menjadi CEO, dan pada tahun keempat, hanya 40 persen yang masih aktif. Kurang dari 25 persen dari mereka yang merupakan pendiri asli perusahaan mereka masih ada untuk memimpin perusahaan tersebut awal,

The post Serial Manajemen: Mana yang lebih Bagus, Mengangkat CEO Profesional dari Luar atau Founder Startup Merangkap CEO? appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/03/10/serial-manajemen-mana-yang-lebih-bagus-mengangkat-ceo-profesional-dari-luar-atau-founder-startup-merangkap-ceo/feed/ 0
Sambangi BEI, GO-JEK Konsultasi Rencana IPO http://entrepreneurship.id/2018/03/06/sambangi-bei-go-jek-konsultasi-rencana-ipo/ http://entrepreneurship.id/2018/03/06/sambangi-bei-go-jek-konsultasi-rencana-ipo/#respond Tue, 06 Mar 2018 01:23:33 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=320 Diwakili President dan Cofoundernya, Andre Sulistyo, Perusahaan start up Go-Jek (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa) menyambangi petinggi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait keinginannya melepas (IPO) di pasar modal Indonesia.…

The post Sambangi BEI, GO-JEK Konsultasi Rencana IPO appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Diwakili President dan Cofoundernya, Andre Sulistyo, Perusahaan start up Go-Jek (PT Aplikasi Karya Anak Bangsa) menyambangi petinggi PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait keinginannya melepas (IPO) di pasar modal Indonesia. Kedatangan Go-Jek ini juga rangka memenuhi undangan dari Direktur Utama BEI, Tito Sulistio.

Direktur Utama BEI Tito Sulistio menjelaskan, dalam pertemuan tersebut Go-Jek menanyakan sejumlah hal terkait IPO. Semua pertanyaan yang dilontarkan oleh Go-Jek, menurut Tito sudah diakomodasi oleh bursa, seperti aturan listing bagi perusahaan yang rugi.

Perusahaan yang rugi, Tito menekankan, boleh IPO, asalkan sudah beroperasi lebih dari satu tahun. Selain itu, mereka juga bertanya terkait dokumen apa saja yang harus diserahkan oleh Go-Jek pada saat IPO. Tito menjelaskan Go-Jek juga harus memberikan gam‎baran proyeksi perusahaan selama lima tahun ke depan.

Penjelasan tersebut diamini oleh Andre Soelistyo “Eventually kami harus IPO,” kata Andre Soelistyo, Presiden PT Aplikasi Karya Anak Bangsa tersebut, Senin (5/3/2018). Dia memastikan bahwa Go-Jek akan mencatatkan diri sebagai perusahaaan terbuka di Indonesia.

Namun dia menegaskan,  Go-Jek belum akan IPO di tahun ini. Andre juga mengatakan, pihaknya juga tengah mempertimbangkan skema dual listing.

Menurut dia, Go-Jek akan dual listing di negara yang mengerti kebutuhan dari perusahaan di negara berkembang seperti Go-Jek.

Saat ini, Go-Jek tengah melakukan persiapan untuk mencatatkan diri. Andre mengatakan bahwa saat ini, Go-Jek belum menunjuk penjamin pelaksana emisi untuk aksi korporasi tersebut.

Meski demikian, Andre mengatakan bahwa bursa mendukung penuh upaya dari Go-Jek untuk mencatatkan diri di bursa.

Sementara itu menurut Andre Soelistyo, Go-Jek berkeinginan saham mereka tetap dimiliki penduduk Indonesia.Tito juga menitipkan pesan, agar perusahaan IPO tidak perlu menunggu menjadi besar saat melakukan IPO. “Tapi jadi besar karena IPO. Kami juga dorong startup lain untuk melantai di bursa,” pungkas Andre Soelistyo.‎

The post Sambangi BEI, GO-JEK Konsultasi Rencana IPO appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/03/06/sambangi-bei-go-jek-konsultasi-rencana-ipo/feed/ 0
Semester 1 2018 OJK Akan Terbitkan Aturan Fintech P2P Lending http://entrepreneurship.id/2018/03/05/semester-1-2018-ojk-akan-terbitkan-aturan-fintech-p2p-lending/ http://entrepreneurship.id/2018/03/05/semester-1-2018-ojk-akan-terbitkan-aturan-fintech-p2p-lending/#respond Sun, 04 Mar 2018 23:05:00 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=312 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mematangkan aturan mengenai startup bidang finacial technology (fintech) khususnya yang bergerak di sektor peer to peer lending (P2P). Fokus utama pembahasan aturan ini adalah tentang…

The post Semester 1 2018 OJK Akan Terbitkan Aturan Fintech P2P Lending appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang mematangkan aturan mengenai startup bidang finacial technology (fintech) khususnya yang bergerak di sektor peer to peer lending (P2P). Fokus utama pembahasan aturan ini adalah tentang azas transparansi dan keadilan yang tertuang dalam principal base.

Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, OJK tidak bisa membendung aktivitas P2P lending beroperasi, namun masyarakat tetap harus terlindungi. Itu sebabnya harus memenuhi azas transparansi terkait identitas antara peminjam dan pemberi pinjaman. Teknologi dan perusahaan penyedia platform harus transparan.

Dalam hal azas keadilan, dibahas tentang sejauh mana besaran bunga yang adil bagi peminjam. Menurut Wimboh, rata-rata bunga pinjaman saat ini di P2P lending cukup tinggi, sekitar 19%. “Hal ini yang akan diatur,” jelasnya.

Dari 36 perusahaan P2P lending yang terdaftar di OJK saat ini, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) yang tercatat per Desember 2017 sebesar 0,8%. Sementara per Januari 2018 meningkat menjadi 1,2%.

Jika trennya telah terlihat, OJK bisa saja memberlakukan aturan lock up sejumlah dana yang perlu disediakan perusahaan P2P lending sebagai modal untuk back up risiko. Jumlahnya tergantung sebesar apa bisnis perusahaan tersebut.

Masih menurut Wimboh, perlu kehati-hatian akan risiko default karena kegiatan antara peminjam dan investor dilakukan secara virtual. Tidak ada kedekatan emosional di antara kedua pihak. “Jika terjadi default siapa yang bertanggung jawab? Apakah pemilik perusahaan P2P lending atau investor? Itu yang perlu diatur lewat azas transparansi tadi,” jelasnya. OJK sendiri menargetkan aturan ini akan diluncurkan pada semester I tahun 2018.

The post Semester 1 2018 OJK Akan Terbitkan Aturan Fintech P2P Lending appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/03/05/semester-1-2018-ojk-akan-terbitkan-aturan-fintech-p2p-lending/feed/ 0
Ilusi Bekerja dari Pukul 9 Pagi Hingga 5 Sore, Menghindari Monster Perusak Waktu http://entrepreneurship.id/2018/03/04/ilusi-bekerja-dari-pukul-9-pagi-hingga-5-sore-menghindari-monster-perusak-waktu/ http://entrepreneurship.id/2018/03/04/ilusi-bekerja-dari-pukul-9-pagi-hingga-5-sore-menghindari-monster-perusak-waktu/#respond Sun, 04 Mar 2018 13:13:09 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=309 Kalau kamu karyawan yang melakukan dan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting, mungkin tidak semua merupakan kesalahanmu. Sistem kerja di berbagai perusahaan kebanyakan memang berdasarkan pada konsumsi jumlah waktu,…

The post Ilusi Bekerja dari Pukul 9 Pagi Hingga 5 Sore, Menghindari Monster Perusak Waktu appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Kalau kamu karyawan yang melakukan dan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting, mungkin tidak semua merupakan kesalahanmu. Sistem kerja di berbagai perusahaan kebanyakan memang berdasarkan pada konsumsi jumlah waktu, bukan efektifitas dan efisiensi pekerjaan.

Sebagian besar perusahaan memang menggunakan metode tersebut, bekerja mulai jam 8 atau 9 pagi dan berakhir pada jam 5 sore, dan karyawan-karyawan yang terjebak dalam sistem itu akhirnya banyak yang “menciptakan pekerjaan” untuk memenuhi waktu tersebut. Berbagai aktifitas dan pekerjaan tidak penting dilakukan karena waktu yang ada cukup berlimpah.

Bagi entrepreneur dan karyawan yang memiliki tujuan karir yang kuat, menyia-nyiakan waktu adalah merupakan kebiasaan yang buruk dan sangat dihindari. Namun sebagian besar pengusaha pada dasarnya pernah menjadi karyawan yang bekerja mulai pukul 9 pagi hingga 5 sore, dan banyak yang setelah menjadi pengusaha terjebak kedalam jadwal yang sama. Banyak diantaranya yang menyadari bahwa sebenarnya ini adalah kesepakatan sosial kolektif warisan zaman dulu yang merupakan pendekatan kerja untuk mendapatkan hasil berdasarkan kuantitas, namun masih belum berhasil keluar dari kebiasaan tersebut meskipun sudah memiliki pilihan keleluasaan waktu.

Timothy Ferris dalam bukunya mengatakan “Kamu tidak membutuhkan 8 jam per hari untuk menjadi miliuner, apalagi untuk mempunyai sarana dan fasilitas hidup seperti miliuner. Delapan jam per minggu barangkali sudah berlebihan.” kata Tim. Lebih lanjut dia mengatakan “Saya tahu mungkin kamu merasa seperti yang saya rasakan dulu, bahwa pokoknya waktu dalam sehari tidak cukup” lanjutnya.

Menurut Tim, beberapa hal berikut bisa menjadi pertimbangan. Karena kita mempunyai 8 jam untuk diisi, maka kita isilah 8 jam tersebut. Seandainya kita memiliki 15 jam maka kita juga akan mengisi 15 jam tersebut. Nah, tetapi jika kita menemukan keadaan darurat dan harus meninggalkan kantor 2 jam lagi padahal masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, maka secara ajaib kita mampu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut dalam waktu 2 jam.

Hal-hal tersebut berhubungan dengan sebuah hukum yang bernama Hukum Parkinson. Hukum Parkinson mengatakan bahwa suatu tugas akan membengkak (dalam persepsi) pada tingkat kepentingannya dan kerumitannya sebanding dengan waktu yang dialokasikan untuk menyelesaikannya.

Itulah keajaiban batas waktu penyelesaian yang mepet. Kalau klien atau pimpinan memberikan kamu waktu 24 jam untuk menyelesaikan proyek  maka tekanan waktu memaksa kita fokus pada pengerjaan proyek tersebut dan kita tidak akan mempunyai pilihan lain kecuali mengerjakan hanya yang penting saja. Jika klien atau pimpinan memberikan waktu satu minggu untuk menuntaskan prject yang sama tersebut itu sama saja dengan menghabiskan enam hari untuk membesar-besarkan urusan sepele, dan kita terjebak pada hal-hal yang tidak penting. Nah, kalau pimpinan atau klien memberikan waktu dua bulan maka itu akan menjadi monster mental yang merusak banyak hal.

Ada dua pendekatan sinergis untuk meningkatkan produktifitas yang merupakan kebalikan satu sama  lain. Pertama, batasi tugas-tugas pada hal-hal yang penting untuk mempersingkat waktu kerja, ingat hukum pareto bahwa 20% pekerjaan berkontribusi pada 80% hasil, sedangkan 80% pekerjaan hanya berkontribusi pada 20% hasil. Identifikasi mana yang penting dan mana yang hanya remah-remah pemakan waktu. Kedua, persingkat waktu kerja untuk membatasi tugas-tugas pada yang penting, seperti dalam hukum Parkinson.

Selamat bekerja, selamat menjadi produktif.

The post Ilusi Bekerja dari Pukul 9 Pagi Hingga 5 Sore, Menghindari Monster Perusak Waktu appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/03/04/ilusi-bekerja-dari-pukul-9-pagi-hingga-5-sore-menghindari-monster-perusak-waktu/feed/ 0
Adakan Program Scale-Up Asia 2018, Endeavor Tekankan Pentingnya Peran High Impact Entrepreneurs http://entrepreneurship.id/2018/03/02/adakan-program-scale-asia-2018-endeavor-tekankan-pentingnya-peran-high-impact-entrepreneurs/ http://entrepreneurship.id/2018/03/02/adakan-program-scale-asia-2018-endeavor-tekankan-pentingnya-peran-high-impact-entrepreneurs/#respond Fri, 02 Mar 2018 11:32:28 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=306 Endeavor, sebuah komunitas yang fokus pada upaya membangun ekosistem wirausaha Indonesia, memaparkan pandangannya terhadap pentingnya peran high- mpact entrepreneurs dan perusahaan yang scale-up dalam menciptakan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.…

The post Adakan Program Scale-Up Asia 2018, Endeavor Tekankan Pentingnya Peran High Impact Entrepreneurs appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Endeavor, sebuah komunitas yang fokus pada upaya membangun ekosistem wirausaha Indonesia, memaparkan pandangannya terhadap pentingnya peran high- mpact entrepreneurs dan perusahaan yang scale-up dalam menciptakan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pandangan ini sekaligus merupakan latar belakang yang mendorong Endeavor Indonesia untuk melangsungkan program tahunannya Scale-Up Asia, yang akan diadakan pada 28 Maret 2018.

High-impact entrepreneurs sendiri menurut Edeavour adalah mereka yang mengembangkan bisnisnya untuk mencapai skala besar dan sebagai entrepreneur yang memiliki visi dan memiliki pengaruh yang besar, serta memberi inspirasi kepada banyak orang untuk mengikuti jejak mereka, sehingga dapat menciptakan percepatan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

High-impact entrepreneurship selama ini berkontribusi pada ekosistem wirausaha di Indonesia dengan menjadi role model dan membangun kultur dalam dunia kewirausahaan dengan menjadi mentor dan berinvestasi pada generasi entrepreneur berikutnya.

 PBB memperkirakan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 500 juta pekerjaan baru perlu diciptakan pada tahun 2020. Indonesia sendiri perlu menciptakan lebih dari 17 juta lapangan kerja untuk kaum muda pada tahun 2020. Sementara itu, sebuah survey oleh World Bank tahun 2009 mengemukakan bahwa hanya 16 persen perusahaan di Indonesia yang berada dalam tahap scale-up tetapi mereka berkontribusi sebesar 52 persen dalam penciptaan lapangan kerja dalam tiga tahun sebelumnya. Dengan demikian, high-impact entrepreneurs menjadi kunci dalam penciptaan lapangan kerja,” jelas Husodo Angkosubroto, Board Member Endeavor Indonesia.

Sementara itu, Sati Rasuanto, Managing Director dari Endeavor Indonesia mengatakan: “Untuk menghasilkan high-impact entrepreneurs, diperlukan upaya-upaya tertentu untuk mendukung para wirausahawan seperti akses kepada mentoring, permodalan dan jejaring yang tepat untuk mempercepat pertumbuhan usaha mereka. Melalui pendekatan mentorship, akses pada permodalan dan jejaring global Endeavor, kami mengharapkan para entrepreneur dapat melipatgandakan dampak mereka terhadap pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.”

Sati menambahkan: “High-impact entrepreneurs menciptakan dampak besar lewat bisnisnya dan memberi inspirasi kepada orang lain  –  “jika dia bisa melakukannya, saya pun bisa”. Inspirasi seperti inilah yang ingin dibangun melalui acara Endeavor Scale-Up Asia 2018.”

Scale-Up merupakan acara tahunan Endeavor Indonesia dan Scale-Up Asia 2018 akan diadakan pada tanggal 28 Maret 2018 di The Hall, Senayan City. Scale-Up Asia akan kembali mempertemukan wirausahawan muda dan mereka yang tertarik dengan kewirausahaan dengan para Endeavor Entrepreneur dan pelaku-pelaku dunia kewirausahaan, dimana acara ini merupakan bagian dari dukungan Endeavor Indonesia untuk mendorong pertumbuhan entrepreneurship melalui berbagi pengetahuan dan inspirasi ke masyarakat yang lebih luas.

Scale-Up Asia akan menghadirkan beberapa Endeavor Entrepreneurs diantaranya: Fajrin Rasyid, co-founder dan CFO Bukalapak; Stefanie Kurniadi, co-founder CRP Group (Warunk Upnormal, Nasi Goreng Mafia, dll); Adrian Gunadi, co-founder dan CEO Investree; Carline Darjanto, CEO Cotton Ink; Niki Luhur, pendiri Kartuku dan banyak pembicara lainnya dari dalam dan luar negeri.

“Saya mengharapkan para entrepreneur muda dan masyarakat yang tertarik pada kewirausahaan dapat memanfaatkan kesempatan mengikuti Scale-Up Asia 2018 yang dilaksanakan oleh Endeavor Indonesia,  terinspirasi dan memperluas jejaring mereka lewat acara tersebut. Melalui program Scale-Up Indonesia yang dilaksanakan pada 28 Maret 2018, kami berharap semakin banyak entrepreneur muda terinspirasi dan memiliki aspirasi menjadi high-impact entrepreneurs yang berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi,” tutup Husodo Angkosubroto.

 

Informasi lengkap tentang Scale-Up Asia dapat dilihat di: www. scaleupasia.co

The post Adakan Program Scale-Up Asia 2018, Endeavor Tekankan Pentingnya Peran High Impact Entrepreneurs appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/03/02/adakan-program-scale-asia-2018-endeavor-tekankan-pentingnya-peran-high-impact-entrepreneurs/feed/ 0
Miliki Potensi Besar, BEKRAF Target Ekonomi Kreatif Sumbang PDB 1000 Triliun di 2018 http://entrepreneurship.id/2018/02/28/miliki-potensi-besar-bekraf-target-ekonomi-kreatif-sumbang-pdb-1000-triliun-di-2018/ http://entrepreneurship.id/2018/02/28/miliki-potensi-besar-bekraf-target-ekonomi-kreatif-sumbang-pdb-1000-triliun-di-2018/#respond Wed, 28 Feb 2018 02:14:34 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=300 Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)  menargetkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto Indonesia (PDB) akan mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun tahun 2018 ini. Angka tersebut…

The post Miliki Potensi Besar, BEKRAF Target Ekonomi Kreatif Sumbang PDB 1000 Triliun di 2018 appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Triawan Munaf selaku Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf)  menargetkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap produk domestik bruto Indonesia (PDB) akan mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun tahun 2018 ini. Angka tersebut naik dari jumlah kontribusi yang diberikan sektor ekonomi kreatif di tahun 2017 lalu sebesar 922,58 triliun.

Kontribusi ekraf terhadap PDB Indonesia dalam dua tahun terakhir (2016-2017) memang tercatat naik. Sebagai perbandingan, kontribusi ekraf terhadap PDB Indonesia di tahun 2016 mencapai Rp 852,56 triliun. Dengan target kontribusi terhadap PDB mencapai lebih dari Rp 1000 triliun tahun ini, ada kenaikan dari kontribusi dari 7,38 persen menjadi 7,44 persen.

“Ekraf diyakini terus tumbuh dan berkembang di Indonesia tahun ini dan ditargetkan kontribusinya akan mencapai lebih dari Rp 1.000 triliun,” kata Triawan Munaf, Senin (26/2/2018).

Triawan menambahkan, untuk memacu kontribusi sektor bisnis ini terhadap PDB nasional, Bekraf telah menyusun roadmap berupa pengembangan ekosistem ekraf dan mulai direalisasikan tahun ini, diantaranya, Coding Mum, Bekraf Animation Conference, Bekraf Creative Labs, Innovative dan Kreatif Kolaborasi Nusantara, Bekraf Festival dan Orbit.

“Gagasan kreatif tidak akan pernah habis digali sehingga diharapkan bisa menggantikan sumber daya alam yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” kata Triawan Munaf. Pihaknya selama ini juga membantu akses permodalan kepada start up industri kreatif melalui Dana Ekonomi Kreatif (Dekraf), Kredit Usaha Rakyat Ekonomi Kreatif, IP Financing, optimalisasi crowdfunding, dan penyelenggaraan forum untuk investor dan filantropi ekraf.

Untuk akses pasar, pihaknya memberikan dukungan pemasaran di dalam dan luar negeri untuk 16 subsektor ekonomi kreatif. Yaitu, seni rupa, desain produk, desain komunikasi visual, desain interior, arsitektur, seni pertunjukan, kuliner, fotografi, kriya, fashion, musik, periklanan, penerbitan, arsitektur, televisi dan radio, aplikasi dan pengembang game, film, animasi dan video.

Triawan Munaf menambahkan, saat ini Bekraf belum punya program ekraf untuk anak anak. “Tapi Presiden sudah secara khusus meminta kepada saya agar mendorong.kegairahan kembali film dan musik untuk anak. Kami bekerja sama dengan Miles Pictures dan mbak Mira Lesmana menggarap film ‘Berlari ke Pantai’. Kita berharap film ini bisa menjadi titik awal untuk kembalikan kejayaan film film musik untuk anak,” ungkap Triawan Munaf.

Sementara itu Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif menambbahkan bahwa banyak pelaku industri kreatif Indonesia yang layak go international. “Yang penting sekarang adalah menciptakan ekosistemnya. Kita akan inisiasi mode fashion council. Bekraf mendukung agar mode fashion Indonesia bisa tampil go global, misalnya di ajang fashion week dunia, termasuk yang di Dubai. Untuk pasar ekspor, produk fashion kontribusi paling tinggi dari produk kreatif, begitu juga pertumbuhannya,” tambah Ricky.

The post Miliki Potensi Besar, BEKRAF Target Ekonomi Kreatif Sumbang PDB 1000 Triliun di 2018 appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/02/28/miliki-potensi-besar-bekraf-target-ekonomi-kreatif-sumbang-pdb-1000-triliun-di-2018/feed/ 0
Nokia Mengakuisisi Unium, sebuah Startup WiFi yang Bekerja dengan Google Fiber http://entrepreneurship.id/2018/02/26/nokia-mengakuisisi-unium-sebuah-startup-wifi-yang-bekerja-dengan-google-fiber/ http://entrepreneurship.id/2018/02/26/nokia-mengakuisisi-unium-sebuah-startup-wifi-yang-bekerja-dengan-google-fiber/#respond Mon, 26 Feb 2018 02:13:20 +0000 http://entrepreneurship.id/?p=297 Mantan raksasa handphone, Nokia, melanjutkan laju bisnisnya dengan strategi perangkat baru dibawah lisensi MHL. Nokia saat ini mengambil satu langkah lagi untuk mebangun kembali bisnisnya dengan mengakuisisi Unium, startup bidang…

The post Nokia Mengakuisisi Unium, sebuah Startup WiFi yang Bekerja dengan Google Fiber appeared first on Entrepreneurship.

]]>
Mantan raksasa handphone, Nokia, melanjutkan laju bisnisnya dengan strategi perangkat baru dibawah lisensi MHL. Nokia saat ini mengambil satu langkah lagi untuk mebangun kembali bisnisnya dengan mengakuisisi Unium, startup bidang Wifi yang bekerja dengan Google Fiber. Unium sendiri merupakan startup dari Seattle yang membangun teknologi untuk WiFi mesh untuk layanan jaringan rumah.

Teknologi Unium saat ini merupakan “pain killer” terbesar dibidang WIFI, membantu mengisi blank spot di pengaturan WiFi di rumah, di mana pengguna mungkin tidak mendapatkan sinyal atau gangguan dari jaringan lain, dan berbagai masalah keamanan yang menyertainya.

Fokus Unium dan Nokia seperti dilansir Tech Crunch adalah untuk memperluas jaringan gigabit di dalam rumah, di luar kesepakatan yang telah dimiliki Nokia di area seperti komunitas broadband dan pedesaan, dan penggunaan optik serat ke rumah, dan lebih spesifik lagi dengan solusi gateway housing nya, yang hari ini Nokia mengumumkan portofolio yang diperluas.

“Tim Unium sangat antusias untuk bergabung dengan Nokia dan mendorong pengalaman pelanggan yang unik dan inovatif melalui solusi Wi-Fi cerdas kami, membuat setiap sentuhan pelanggan menjadi lebih baik,” kata Martha Bejar, CEO Unium

Ketentuan kesepakatan tersebut belum diungkapkan, namun beredar informasi bahwa Unium telah mengumpulkan dana setidaknya $ 26,7 juta sejak didirikan pada tahun 2002 menurut Crunchbase, sementara Pitchbook menambahkannya secara signifikan lebih tinggi, $ 57,7 juta. Penilaian terakhir, dari awal tahun ini, menurut PitchBook adalah $ 62,4 juta.

“Seperti banyak orang, kami mengalami berbagai kesulitan dengan WiFi di rumah kami, termasuk blank spot,serta film dan musik yang berhenti di pertengahan lagu. Pada tahun 2013, kami memutuskan untuk menyelesaikan masalah ini berdasarkan pengalaman kami selama bekerja dengan Departemen Pertahanan A.S. untuk mengatasi masalah nirkabel dan keamanan mereka. Orang layak mendapatkan WiFi yang lebih baik, “kata mantan CEO John Stachowiak pada tahun 2016. ” Itulah mentalitas yang dimiliki Google Fiber dan pelanggan kami yang lain.” lanjutnya.

Solusi Unium terhubung dengan operator dalam format “plug & play” dan berarti jika Anda tinggal terutama di properti dengan dinding tebal, Anda dapat bergerak tanpa takut kehilangan sinyal WiFi.

“Kami berharap dapat bergabung dengan tim Unium,” kata Federico Guillén, presiden grup bisnis Fixed Networks Nokia, dalam sebuah pernyataan. “Pasar jaringan rumah berkembang pesat dan Wi-Fi sempurna merupakan alat utama untuk ini. Solusi Wi-Fi saat ini masih memiliki masalah serius dengan  gangguan, kesenjangan cakupan dan masalah kapasitas. Dengan Unium di dalamnya, solusi Wi-Fi Nokia kami akan memberikan pengalaman pengguna yang tak tertandingi, melampaui solusi Wi-Fi standar yang diberikan hari ini. ” Pungkasnya. Nokia mengatakan kesepakatan tersebut diperkirakan akan selesai pada Q1 2018.

The post Nokia Mengakuisisi Unium, sebuah Startup WiFi yang Bekerja dengan Google Fiber appeared first on Entrepreneurship.

]]>
http://entrepreneurship.id/2018/02/26/nokia-mengakuisisi-unium-sebuah-startup-wifi-yang-bekerja-dengan-google-fiber/feed/ 0