Perusahaan ojek online terkemuka, Grab, mendeklarasikan diri sebagai penantang serius dalam perebutan kue simpan pinjam yang selama ini dikuasasi oleh perbankan konvensional. Kue besar ini terus diperebutkan oleh berbagai kalangan, setelah sebelumnya sebagian pasar diambil alih startup fintech (financial technology), kini perusahaan ojek ikut masuk dalam perebutan kue tersebut.
Grab, platform transportasi berbasis teknologi terkemuka di Asia Tenggara, dan Credit Saison Co. Ltd., salah satu perusahaan pembiayaan konsumen terbesar di Jepang, pada 13/03 mengumumkan usaha patungan untuk memberikan layanan simpan pinjam kepada jutaan konsumen, pengusaha mikro dan usaha kecil yang melimpah di Asia Tenggara.
Grab Pay pun kemudian diubah menjadi Grab Financial Services Asia. Perusahaan patungan ini akan memanfaatkan jangkauan Grab terhadap jutaan konsumen Asia Tenggara, pengusaha mikro dan usaha kecil, dan kumpulan data yang luas mengenai perilaku konsumen, serta keahlian Credit Saison dalam analisis kredit dan pinjaman konsumen, hingga menawarkan produk dan layanan pembiayaan mikro yang dirancang secara khusus dengan target pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.
Usaha simpan pinjam konsumen tersebut diumumkan sebagai bagian dari peluncuran Grab Financial, platform fintech dalam ekosistem Grab.
Membangun Alternatif yang Handal untuk Penilaian Kredit Tradisional Melalui Analisis Data
Yang menarik dari platform baru ini adalah kemampuan unik Grab untuk mengumpulkan dan menganalisis titik data alternatif mengenai perilaku konsumen, yang dapat digunakan untuk mengembangkan penilaian dan risiko kredit yang canggih.
Saat ini menurut perkiraan Bank Dunia hanya 27% orang dewasa di Asia Tenggara memiliki rekening bank, sehinggaa sangat sulit bagi bank untuk menilai peringkat dan risiko kredit dengan menganalisis data tradisional seperti rincian rekening bank, pendapatan dan pengeluaran, atau hutang yang dimiliki. Hal ini pada gilirannya membatasi akses konsumen terhadap kredit.
Grab Financial mendapatkan data cache yang sangat besar dari data pelanggan yang dikumpulkan dari aplikasi Grab, yang memproses lebih dari satu miliar transaksi setiap tahunnya, untuk menyediakan sumber alternatif yang canggih untuk mengukur peringkat kredit.
Dengan menganalisis data perilaku dan transaksi dari aplikasi, seperti data transaksi pergerakan, geo-lokasi, dan data transaksi Grab Pay, perusahaan dapat menawarkan data alternatif untuk menilai kelayakan kredit, mengisi celah yang dimiliki oleh metode penilaian kredit tradisional. Pada tahap awal, Grab Financial akan fokus pada penyediaan produk untuk memenuhi kebutuhan Grab driver, agen dan pedagang, seperti pinjaman modal kerja, pembiayaan untuk smartphone dan barang tahan lama, serta pembiayaan barang konsumsi.
Selain menyediakan produk finansialnya sendiri, dalam waktu dekat Grab Financial juga akan menawarkan layanan penilaian kredit ke Institusi Finansial yang dapat menggunakan informasi tersebut untuk memberikan layanan lain seperti kartu kredit virtual.
Grab Financial juga akan mengeksplorasi kemitraan dengan bank dan lembaga keuangan di Asia Tenggara dan secara global untuk menyediakan produk keuangan lainnya, yang memungkinkan lembaga keuaangan tradisional membuka peluang baru di segmen yang tidak dapat mereka hadapi karena tidak adanya informasi kredit yang andal.
“Grab Financial Services Asia (GFSA), menyediakan infrastruktur yang sangat dibutuhkan yang akan mempercepat inklusi keuangan di Asia Tenggara. Banyak (pihak) di wilayah kita yang tidak memiliki akses terhadap pinjaman, yang (seharusnya) bisa mereka gunakan untuk membeli rumah baru atau mengembangkan usaha kecil mereka. GFSA sedang membangun alternatif yang dapat diandalkan untuk metode penilaian kredit tradisional yang disesuaikan untuk mayoritas konsumen dan usaha kecil yang kurang beruntung di Asia Tenggara, yang akan menciptakan peluang ekonomi bagi jutaan orang”, jelas Jason Thompson, Managing Director Grab Financial.
Dalam rilisnya, Hiroshi Rinno, CEO Credit Saison, mengatakan, “Grab adalah salah satu platform yang paling terpercaya dan banyak digunakan di Asia Tenggara, dengan jutaan orang yang mengandalkan aplikasi tersebut setiap hari, yang memberikan wawasan yang sangat berharga tentang perilaku konsumen secara real time. Kemitraan ini akan membuka begitu banyak kemungkinan bagi Credit Saison dan bagi Grab” tegas Rinno.
Grab Financial Servises sendiri diluncurkan di Singapura, dan menjadikan Indonesia sebagai negara yang pertama kali akan dijadikan tempat penerapan sistem pembayaran tersebut.