Pemerintah akhirnya memutuskan untuk melakukan penghentian sementara rekrutmen pengemudi berbasis aplikasi online. Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, saat ini pertumbuhan jumlah pengemudi transportasi online tersebut sangat cepat, bahkan jumlah kuota yang diberikan sudah terlampaui.
Data yang dimiliki Kemenhub menunjukkan, jumlah pengemudi yang dimiliki satu perusahaan penyedia aplikasi mencapai 175.000 orang, atau meningkat 9.000 orang dalam 3 minggu,
Angka ini juga jauh melampaui kuota 36.510 pengemudi yang ditetapkan Kemenhub beberapa waktu lalu. “Karena cepatnya pertumbuhan itu, tadi rapat memutuskan menghentikan sementara waktu penerimaan pengemudi baru,” katanya, Senin (12/3).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, keputusan penghentian akan dilakukan di seluruh daerah. Langkah itu diambil demi menyelamatkan pengemudi taksi online yang sudah ada.
“Mereka diminta melakukan moratorium, tidak lagi membuka pendaftaran taksi online, karena kasihan driver berkompetisi semakin ketat bahkan ada kecenderungan tidak mendapatkan order,” kata Menhub usai rapat.
Jumlah pengemudi taksi online yang tidak dibatasi memang bisa memicu persaingan ketat antar pengemudi. Bahkan, dengan kondisi tersebut, sopir bisa saja tidak kekurangan order. “Jadi kasihan, karena jumlah pengemudi terlalu banyak, kompetisi menjadi ketat, mendapatkan order juga akan semakin sulit, kalau itu terjadi, mereka mau dapat apa,” lanjutnya.
Budi berharap, keputusan penghentian untuk sementara waktu perekrutan sopir taksi online tersebut bisa dipatuhi oleh para penyedia layanan taksi online. “Soal sampai kapan pemberlakuannya, tunggu ketetapan selanjutnya,” katanya.
Selain moratorium rekrutmen, menteri Perhubungan juga mengatakan, pemerintah menyepakati agar upaya penyelesaian dashboard untuk memantau para sopir taksi online di berbagai daerah dipercepat. Lewat dashboard tersebut, Kemenhub bisa memantau data secara real time yang mencakup nama driver, SIM, dan KIR mobil.
“Dua itu yang menjadi intinya. Jadi melakukan moratorium dan mengonsolidasikan data-data dalam dashbord dan itu selesai minggu ini,” tegasnya.