PT Astra International Tbk akhirnya secara resmi mengumumkan investasi besar terhadap Gojek, dengan nilai mencapai US$ 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun. “Saya sambut gembira, akhirnya kami putuskan berinvestasi. Paling tidak di subyek digitalisasi ada US$ 150 juta,” kata Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra Internasional dalam konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (12/2).
Prijono juga menjelaskan latar belakang suntikan dana jumbonya untuk Go-Jek. Salah satunya saat dirinya turut mendampingi Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dalam World Economic Forum di Davos, Swiss, beberapa waktu lalu. Di sana, beberapa orang bertanya, kapan Astra berkolaborasi dengan Go-Jek.
Tak lama kemudian, Prijono pun bertemu CEO Go-Jek, Nadiem Makarim dan terkesan dengan semangatnya. “Saya begitu bangganya ketika membaca majalah Fortune. Ada 5 perusahan yang mengubah dunia, ada Google dan lain-lain, Go-Jek juga masuk,” tuturnya.
Tak mau kalah, CEO Go-Jek Nadiem Makarim pun memuji Astra sebagai perusahaan ikonik. Astra, sebagai perusahaan otomotif terbesar telah menyerap banyak tenaga kerja dan menciptakan nilai tambah bagi industri dan di Indonesia.
“Bahwa perusahaan dengan status seperti Astra bisa melihat Go-Jek sebagai mitra dan berinvestasi digital, itu adalah sesuatu yang luar biasa dan bersejarah bagi saya,” kata Nadiem. Ia menyebut kemitraan ini telah menyatukan Astra dan Go-Jek sebagai “Dua champion Indonesia.”
Nadiem juga mengkonfirmasi Astra ini merupakan bagian dari konsorsium Google yang mengumumkan investasinya beberapa waktu lalu. Meski, ia menolak menyebut detail investasi dari 24 perusahaan pada ronde tersebut. “Astra Internansional adalah investor yang jumlah nominalnya terbesar dari ronde tersebut,” ujarnya.
“Ada beberapa fakta menarik investasi ini, pertama ini menjadi investasi terbesar sepanjang sejarah. Ini merupakan hal yang membanggakan pemain besar berpartisipasi dalam ekosistem digital di Indonesia,” tegas CEO gojek tersebut.